Selasa, 28 Februari 2017

Object density, bagaimana menentukannya?

Dalam 3D printing khususnya teknology FDM, printed object sebenarnya tidak benar-benar pejal. Artinya, ada ruang kosong didalam object dengan struktur tertentu. Tingkat kepadatan / density dari sebuah printed object biasanya direpresentasikan dengan skala persen (%). Semakin tinggi persentase makin tinggi pula tingkat kepadatannya. Berikut adalah contoh object dengan tingkat kepadatan yang berbeda-beda.


Bagaimana menentukan density yang tepat untuk 3D printed object kita?
Sebenarnya, printed object dapat kita buat dengan density 100%. Namun untuk melakukan hal tersebut ada beberapa hal yang harus kita bayar. Berikut adalah sedikit ulasan mengenai density dan bagaimana pengaruhnya terhadap printed object:



  • ·         Kekuatan Object

Sebuah object yang di cetak menggunakan density 30%, tentu akan memiliki struktur object yang lebih kuat jika dibandingkan dengan object dengan density 10%. Semakin tinggi density dari suatu object, semakin kuat pula struktur object tersebut. Jika printing purpose nya adalah untuk membuat prototype object yang secara functional akan bekerja sama seperti production, maka sangatlah penting untuk membuat object tersebut dengan density diatas 30%.
Namun, jika hanya mengejar bentuk object tanpa menghiraukan kekuatan object, density dibawah 20% sangat cukup.

  • ·         Berat Object

Memutuskan untuk mencetak object dengan density yang tinggi, bahan yang digunakan juga semakin tinggi jumlahnya. Bahan yang semakin tinggi akan mempengaruhi berat benda tersebut.

  • ·         Waktu Printing

Semakin tinggi density, semakin banyak ruang yang harus di isi oleh 3d printer dan semakin bertambah pula waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan layer by layer printed object. Dengan semakin bertambahnya proses pengerjaan tentu ada hal yang harus kita bayar atau dikorbankan, yaitu waktu.

  • ·         Biaya produksi

Dengan bertambahnya berat dan bertambahnya waktu pengerjaan, Semakin tinggi density tentu saja membuat biaya produksi juga akan semakin meningkat.

Berikut adalah contoh tabel perbandingan infill / density dengan berat dan waktu proses printing


Jadi, berapa density object yang tepat untuk 3D printed object anda?

Source: http://my3dmatter.com/influence-infill-layer-height-pattern/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Exchange 2010 SP3 PrepareAD error “The well known object entry with the GUID”

Currently we are going to upgrade Exchange 2010 SP1 to Exchange 2010 SP3 which is one of the step is preparing AD. But in the mid of proces...