Sabtu, 19 Februari 2011

Einstein, Muslim? mimpi saya...

Pernah suatu hari saya bermimpi, tentang keagunganNya menciptakan alam semesta, menciptakan langit dan bumi, menciptakan air sebagai penyokong kehidupan manusia dan mahlukNya yang lain. Terbersit didalam mimpi saya,, mengapa manusia(termasuk saya) masih saja enggan untuk mencari tau kebenaran hakiki dari sang Khalik(Allah SWT)? yang sudah jelas-jelas ada didalam setiap bait Al-Quran yang saya imani...?

lalu saya berfikir, ah, mana mungkin orang disuruh se ide dengan saya. buktinya pak Albert Einstein ga beragama muslim aja bisa sebegitu hebat memaknai tentang teorema relativitas ruang dan waktu. sempat saya berfikir... "coba einstein itu muslim yah,, pasti dia akan lebih bersyukur, mensyukuri nikmat-nikmat Allah melalui tiap pemikiran yang ia gunakan sebagai gagasan awal umat manusia saat ini"... mimpi hanya sekedar mimpi, sampai secara tidak sengaja saya menemukan sebuah artikel: Albert Einstein, Penganut Islam Syiah...

hahhhh???

ada apa sih,, kenapa ribut2..lagi tidur nyenak neh


Kantor berita Iran IRIB (24/9) baru-baru ini melansir sebuah berita yang menyatakan bahwa ilmuwan Albert Einstein adalah seorang penganut Syiah. Irib mengutip sebuah surat rahasia Albert Einstein, ilmuan Jerman penemu teori relatifitas itu, yang menunjukkan bahwa dirinya adalah penganut madzhab Islam tersebut. 

Hal ini dikemukakan Iran Indonesian radio, yang menyatakan bahwa penemu teori relatifitas ini mengakui kebenaran-kebenaran Alquran melalui ayat-ayatnya setelah lama menjalin kontak dengan tokoh Syiah Ayatollah Al-Udzma Sayid Hossein Boroujerdi melalui surat.
Berdasarkan laporan situs Mouood.org, Einstein pada tahun 1954 dalam suratnya kepada Ayatollah Al-Udzma Sayid Hossein Boroujerdi, marji besar Syiah kala itu, menyatakan, "Setelah 40 kali menjalin kontak surat-menyurat dengan Anda (Ayatollah Boroujerdi), kini saya menerima agama Islam dan mazhab Syiah 12 Imam".

Sebagai ilmuwan, aspek rasionalitas akan menjadi pondasi dalam menentukan segala keyakinan.  Dalam suratnya Einstein mengakui Islam sebagai Agama yang lebih utama dibanding agama-agama lain di dunia, agama yang paling sempurna dan rasional.

"Jika seluruh dunia berusaha membuat saya kecewa terhadap keyakinan suci ini, niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya walau hanya dengan membersitkan setitik keraguan kepada saya". kata Einstein sebagaimana dilansir Iran Indonesian radio.
ssttttt!! jangan ganggu, saya sedang(pura2) merenung nih
Pada tahun 1954 Einstein menulis makalah dalam bahasa Jerman yang bertajuk Die Erklarung (Deklarasi) di Amerika Serikat, menelaah teori relatifitas melalui ayat-ayat Al-Quran dan ucapan Imam Ali bin Abi Thalib as dalam kitab Nahjul Balaghah.
Dalam makalahnya itu, Einstein menyebut penjelasan Imam Ali as tentang perjalanan miraj jasmani Rasulullah ke langit dan alam malakut yang hanya dilakukan dalam beberapa detik sebagai penjelasan Imam Ali as yang paling bernilai.

Salah satu hadis yang menjadi sandarannya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Allamah Majlisi tentang Mi’raj jasmani Rasulullah saw. Disebutkan, “Ketika terangkat dari tanah, pakaian atau kaki Nabi menyentuh sebuah bejana berisi air yang menyebabkan air tumpah. Setelah Nabi kembali dari Mi’raj jasmani, setelah melalui berbagai zaman, beliau melihat air masih dalam keadaan tumpah di atas tanah.” Einstein melihat hadis ini sebagai khazanah keilmuan yang mahal harganya, karena menjelaskan kemampuan keilmuan para Imam Syiah dalam relativitas waktu. Menurut Einstein, formula matematika kebangkitan jasmani berbanding terbalik dengan formula terkenal “relativitas materi dan energi”.
E = M.C2 >> M = E :C2
Artinya, sekalipun badan kita berubah menjadi energi, ia dapat kembali berujud semula, hidup kembali.

Dalam suratnya kepada Ayatullah Al-Uzhma Boroujerdi, sebagai penghormatan ia selalu menggunakan kata panggilan “Boroujerdi Senior”, dan untuk menggembirakan roh Prof. Hesabi, ia menggunakan kata “Hesabi yang mulia”.
Naskah asli risalah ini masih tersimpan dalam Safety Box rahasia London (di bagian tempat penyimpanan Prof. Ibrahim Mahdavi), dengan alasan keamanan.
Risalah ini dibeli oleh Prof. Ibrahim Mahdavi (tinggal di London) dengan bantuan salah satu anggota perusahaan pembuat mobil Benz seharga 3 juta dolar dari seorang penjual barang antik Yahudi.
Tulisan tangan Einstein di semua halaman buku kecil itu telah dicek lewat komputer dan dibuktikan oleh para pakar manuskrip.

Hoax kah??? mari kita cari kebenarannya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Exchange 2010 SP3 PrepareAD error “The well known object entry with the GUID”

Currently we are going to upgrade Exchange 2010 SP1 to Exchange 2010 SP3 which is one of the step is preparing AD. But in the mid of proces...