Sabtu, 19 Maret 2011

Tuhan Maha Adil (?)

Didalam ajaran agama yang saya yakini, digambarkan bahwa Tuhan Maha Adil. Tuhan Maha Sempurna,dan tanpa cela. selama ini yang saya pegang ya,,, ini... ya gimana lagi,, wong pemuka2 agama yang bilang gitu,, ya saya nuruti adja dun, kan nurutin para pemuka agama(ex:pak ustad) sama adja nurutin kemauanNya Tuhan?? klo nurutin kemauannya Tuhan, ya masuk surga...(mungkin?!)

Sampai secara tak sengaja karena ingin mencari tau "pandangan toleransi islam dan agama lain", tibalah saya pada sebuah artikel tentang tanya jawab antara "pak ustad" dan seorang penanya. kira2 demikian:

Budha Mengamalkan Islam
---------------------
Tanya:
Pak ustadz yang saya hormati, bagaimana hukumnya menjalin hubungan dengan orang non-muslim yang sudah berniat untuk memeluk Islam? Tapi karena ingin menghargai kedua orang tuanya yang beragama Budha, maka sampai saat ini dia belum kunjung jua memeluk Islam. Lalu, bagaimana hukumnya jika orang non-muslim mempelajari dan menjalankan ajaran Islam sebelum dia resmi masuk agama Islam, seperti dia berpuasa Senin dan Kamis?
Jawab:
Hubungan dimaksud seperti apa bentuknya? Kalau hubungannya dalam berbisnis, misalnya, maka hal itu boleh-boleh saja selama menjaga batas-batas agama. Tapi kalau hubungannya berupa pergaulan antara seorang muslimah dengan non-muslim laki-laki, maka hubungan demikian sangat dilarang. Muslimah harus selalu menjaga diri, jangan sampai mendekati zina seperti berdua-duaan (khalwat) dengannya. Terhadap laki-laki muslim pun Anda harus menjaga diri. Kalau hubungan dimaksud adalah antara seorang laki-laki muslim dengan laki-laki non-muslim (atau muslimah dengan budha perempuan), maka hubungan tersebut dibolehkan sebatas muamalah. Hubungan lebih jauh haruslah dalam rangka dakwah dengan tujuan agar non-muslim tersebut mengenal Islam lebih dekat dengan harapan dia akan menerimanya.
Seseorang yang sudah menerima Islam hendaknya segera memeluknya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Pengucapan syahadatain ini tidak perlu disaksikan orang lain, berbeda dengan akad nikah atau hutang-piutang. Jadi, masuk Islam tidak perlu resmi dan tidak perlu dicatatkan. Saksinya Allah dan pencatatnya malaikat. Orang ini hanya perlu menguasai dan mengerti maksud lafadh/bacaan dua kalimat syahadat. Jadi, diam-diam dia bisa masuk Islam tanpa diketahui kedua orangtuanya.


Tanpa masuk Islam terlebih dahulu, maka segala amalannya tidak diterima oleh Allah SWT. Apabila dia meninggal sebelum masuk Islam, maka dia mati dalam kekafiran.

Permasalahan yang Anda hadapi adalah boleh jadi yang bersangkutan belum menerima Islam. Maka yang perlu Anda lakukan adalah meyakinkan dia bahwa Islam adalah agama yang paling fitrah, paling relevan, termurni ajarannya, terbaik syariatnya dan terindah ajarannya. Kalau dia sudah yakin, bantulah dia segera mengucapkan dua kalimat syahadat. Wallahu Ta’ala a’lam.
Rusli Hasbi

wow,, kok saya jadi beranggapan bahwa Tuhan itu pilih2 ya??(kok bisa?! jangan sembarangan ngomong km)hehe,, :P

tinjau saja kalimat pak ustad berikut:
Tapi kalau hubungannya berupa pergaulan antara seorang muslimah dengan non-muslim laki-laki, maka hubungan demikian sangat dilarang.

liat saja, Tuhan hanya melarang muslimah(cewek islam) "berhubungan" dengan cowok non islam,, tapi,, gimana kalo cowok islam pengen berhubungan dengan cewek non islam? boleh to? ow...

tinjau kalimat pak ustad berikut:
Tanpa masuk Islam terlebih dahulu, maka segala amalannya tidak diterima oleh Allah SWT. Apabila dia meninggal sebelum masuk Islam, maka dia mati dalam kekafiran.

pak ustad ini menyatakan bahwa selain orang islam ya kafir. kafir=jahat=neraka.
kalo orang tidak islam, ya semua amal baiknya ga diterima Tuhan, alias sama adja bo'ong....
"NGAPAIN SAYA BERBUAT BAIK,, TOH TUHANMU TAK MENERIMA AMAL SAYA??"

mungkin itu yang akan dikatakan orang2 ini(non muslim),, Tuhan terlalu pilih2,, karena selain dari ajaran agamanya(islam), semua amal umat lain dianggap mubadzir alias "percum tak bergun". OK. katakanlah islam itu agama paling benar, atau minimal benar lah. lihat statistik data dari artikel berikut:
"Major Religions of the World Ranked by Number of Adherents"
(http://www.adherents.com/Religions_By_Adherents.html)
data diambil sekitar tahun 2005(menurut saya masih valid)
  1. Christianity: 2.1 billion(30 %)
  2. Islam: 1.5 billion
  3. Secular/Nonreligious/Agnostic/Atheist: 1.1 billion
  4. Hinduism: 900 million
  5. Chinese traditional religion: 394 million
  6. Buddhism: 376 million
  7. primal-indigenous: 300 million
  8. African Traditional & Diasporic: 100 million
  9. Sikhism: 23 million
  10. Juche: 19 million
  11. Spiritism: 15 million
  12. Judaism: 14 million
  13. Baha'i: 7 million
  14. Jainism: 4.2 million
  15. Shinto: 4 million
  16. Cao Dai: 4 million
  17. Zoroastrianism: 2.6 million
  18. Tenrikyo: 2 million
  19. Neo-Paganism: 1 million
  20. Unitarian-Universalism: 800 thousand
  21. Rastafarianism: 600 thousand
  22. Scientology: 500 thousandsdfs

Lihat saja dari data statistik diatas, islam hanyalah 21% dari keseluruhan orang beragama didunia, bukan "semua manusia" lho,,, berarti hanya kurang dari 20% penduduk bumi yang bisa MASUK SURGA. Loh,, surga itu cuma punyane orang islam to? (lha kok gitu? katanya Tuhan MAHA ADIL?) adil darimana, wong Surga aja hanya dikususkan untuk golongan tertentu gitu,, kalo diluar golongan itu ya neraka??

Astoughfirullah... ya Allah,, mungkin saja ini pemikiran saya yang terlalu sempit dan dangkal. ya Allah ya Rabb,, sesungguhnya Engkau pasti tidaklah menginginkan hal ini(perpecahan umat) terjadi dengan sia2,, semua adalah bagian dari rencanaMu ya Rabb.. saya jadi teringat ucapan pak kyai waktu khodbah Jum'at didalam membacakan Surat An Nahl: 91-92

QS. an-Nahl (16) : 91
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.

QS. an-Nahl (16) : 92
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

surat an Nahl:91 Allah berfirman didalam kalimat2 terakhirNya:  
Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu. 

Berdasarkan kalimat firman Allah tersebut, jika kita mencoba untuk bersikap "tidak berfikir sempit", bahwa apa yang kita permasalahkan didunia tentang surga siapa dan neraka siapa didunia nanti di hari akhir akan ditanyakan Tuhan, untuk dimintai pertanggungjawaban atas yang kita perselisihkan(perdebatkan).. misal? misal saja AGAMA.

loh kok agama? apa hubungannya?

hehe,, tidak bisa dipungkiri bahkan oleh umat muslim sendiripun bahwa perpecahan umat islam adalah gara2 masalah surga dan neraka. bayangkan saja, didalam salah satu hadist sahih, Rasulullah pernah bersabda bahwa islam akan terpecah menjadi 73 golongan, sedang hanya 1 golongan saja yang akan masuk surga..

jelas ini akan membawa dampak pertentangan dikalangan umat sendiri,, kenapa karena masing2 dari golongan akan merasa paling benar dan paling layak masuk surga dibanding dengan yang lain. misal saja:
orang muslim non ahmadiah menganggap bahwa orang2 ahmadiah adalah orang KAFIR, dan pantas dibunuh. seperti disebutkan di salah satu firman Allah: ... dan orang-orang kafir, darahnya halal bagimu

jelas, ini akan membuat orang2 "sok suci" ini dengan semangat membabi buta menghakimi orang2 golongan seperti ini(misal ahmadiah) bagai layaknya membasmi binatang!
ini jelas naluri dasar manusia yang "liar"...

apakah Tuhan benar2 mengajarkan demikian?

saya mencoba untuk berfikir "Tuhan tidak ingin mengajarkan demikian".
Wallahualam(Terbatasnya pengetahuan saya sebagai manusia)
mencoba untuk menafsirkan lanjutan ayat:

QS An Nahl:92
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

Sempitlah orang2 yang bilang kalo orang non muslim, amalannya tidak diterima dan masuk neraka begitu saja. kenapa? Allah memberikan perumpamaan di ayat tersebut. andaikata Allah berkehendak, Ia bisa saja menjadikan semua orang dibumi termasuk dalam 1 golongan saja. dan Allah akan secara"TEGA" menjerumuskan orang yang satu menjadi sesat, dan yang lain tidak, sama saja Allah sudah menetapkan manusia itu takdir surga atau neraka,, ya ga sih??

Akan tetapi Allah tidaklah demikian... menurut saya,, orang2 non-muslim bukanlah MUTLAK kafir, tetapi lebih kepada orang2 yang berbuat mungkar, dan tidak mengakui adanya Tuhan pastilah kafir. apakah agama lain tidak mengakui adanya Tuhan? mereka mengakui,, hanya saja "nama" Tuhan mereka yang berbeda dengan kita. apakah yang mereka maksud Tuhan yang berbeda dengan muslim? tentu jika saya non muslim, dan ditanya tentang Tuhan. saya akan menjawab: Tuhan adalah "sesuatu" yang menjaga saya, menciptakan saya, dan memuliakan saya sebagai mahlukNya yang paling sempurna. dan sesuatu inilah yang juga menjaga alam semesta dan seisinya.

Jelas saya tidak bisa dibilang saya ini orang sesat, karena saya masih percaya Tuhan, Tuhan yang melindungi alam semesta raya. Bukan Tuhan patung, bukan Tuhan binatang, bukan Tuhan benda2 langit,, karena semua itu tidak ubahnya dari "hasil penciptaan dari Sesuatu(yang disebut Tuhan)"

apakah saya kafir hanya karena saya menyebut Tuhan saya dengan sebutan berbeda? lalu apa hanya karena saya bukan muslim, saya tidak boleh menjamah surga??

adil macam apa ini??

lanjut ke terusan ayat QS AN NAhl:92
...Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.

Alhamdulillah,, berarti jika saya mati dan diakhirat nanti,, setidaknya Tuhan masih punya rasa adil karena Tuhan masih melihat apa yang saya kerjakan(amal2 saya didunia)bukan karena saya islam atau bukan, tetapi saya mengimaniNya(Allah SWT) sebagai Tuhan saya. ternyata Tuhan memang Maha Adil, dan perkataan pak ustad tidak boleh saya telan mentah2...

apa bedanya saya dengan orang bodoh, jika saya hanya menelan mentah2 setiap perkataan dari pemuka agama saya tanpa "punya keberanian" untuk memahami dengan baik apa yang disampaikan..

Seorang teman pernah bilang: "Agama itu seperti permen,, kamu boleh makan 1, dua atau lebih semau kamu... tapi jangan sampai km nyuruh anak kecil untuk nelen permen itu gelondongan,, mendelik to boz??!"

Sekian
Sebuah renungan bagi saya.
Assalamualaikum.


sumber:
Al Quran dan Hadist
http://ruslihasbi.wordpress.com/tanya-jawab/akidah/cg/
http://www.adherents.com/Religions_By_Adherents.html

4 komentar:

  1. kadang2 kita sendiri serimg kebolak balikin ma pikiran.
    apa itu salh apa itu benar.

    sekarang klo menurut saya apa yang kamu anggap benar jalani dan yang kamu anggap salah jauhi.

    bukannya tuhan sendiri sudah bilang.
    "tuhan mu agama mu,tuhan ku agama ku"
    dari kalimat itu sudah ada simbol.percaya apa yang kamu percayain benar.
    dan lakukan.

    sori agak ngaco

    BalasHapus
  2. Mungkin lebih tepatnya:
    Bagimu agamamu, bagiku(pula) agamaku

    mungkin makna ini menjadi lebih luas, ketika kita mengartikan kata "din" sebagai kepercayaan.

    bagimu apa yang kamu percaya(Tuhan), kamu tidak perlu ragu akan apa yang kamu yakini(Tuhan). ikuti kata hatimu, sesuai dengan isyaratKu(Tuhan) bahwa hanya ada 1 Tuhan yang Esa, tiada yang lain. agar kamu berfikir bahwa tak mungkin ada banyak kekuasaan didalam sebuah kerajaan. tak mungkin ada lebih dari 1 Tuhan, karena(nantinya) pasti ada ketidak adilan didalamnya...
    begitu pula dengan saya, bagi saya ya apa yang saya yakini...

    sori kalo lebih ngaco juga.

    bagi saya, Tuhan itu sebuah konsep. entah itu ada atau tidak,, katakanlah memang ada. Tuhan yang Esa(ajaran tauhid) memiliki makna yang mendalam. dengan 1 Tuhan kita bisa lebih focus dalam melakukan do'a2 kita. energi positif kita akan senantiasa terpancar hanya pada 1 titik(center of universe). dimana kekuatan kosmis(di alam) yang sering disebut Tuhan ini bisa membimbing kita melalui mata hati kita.


    terlepas ada atau tidaknya Tuhan :)

    BalasHapus
  3. Tuhan itu jelas ada...
    Coba saya tanya: "Mesir itu ada ga?"
    Kalo jawab "ada", tau dari mana? Emang udah pernah liat? "Kan tanda Mesir itu ada, ada orang-orang yg tinggal di sana, menceritakan tanda-tanda bahwa Mesir itu memang ada."

    Begitu juga dengan Tuhan. Begitu jelas tanda-tanda dan ciptaan-Nya, lalu kenapa kita masih meragukannya? Lalu, dengan Allah SWT. Sudah terbukti banget kalo Al-Qur'an itu otentik dari Allah. Terus, kenapa masih meragukannya?

    Lalu, tentang keadilan Allah. Al-Qur'an sudah diakui keotentikannya bahkan oleh orang2 di luar Islam. Sehingga, org2 yg tdk mempercayai bukti yg sudah sangat2 nyata itu, akan dimasukkan ke neraka, walaupun mereka banyak melakukan tindakan2 yg baik. Tindakan2 baik itu terhapus oleh ketidakpercayaannya pada bukti yg sudah sangat2 kuat tsb. Adil bukan?

    BalasHapus
  4. untuk Fatih,, ya jelas2 ga nyambung antara nama tempat dan sesuatu yang bahkan secara FISISpun diragukan keberadaannya (karena tidak ada bentuk fisispun yang bisa menunjukkan keberadaanNya)

    Mesir itu ada? ya jelas ada,, saya udah liat, banyak org yg sudah liat,, dan kalopun saya ato mereka bohong,, pastinya orang2 ini secara fisis sudah melihat tempat yg bernama "Mesir" ini

    beda dengan Tuhan... emg Tuhan itu bner2 ada?
    ada yg pernah liat dia disorga? emg sorga itu bneran ada? apakah ada yg sudah pergi kesana?

    tentu sorga-neraka dan mesir itu tidak bisa djadikan perbandingan karena jelas2 berbeda baik fisis maupun ditinjau dari segi yg lain...

    pernahkah anda melihat atlantis? apakah atlantis itu ada? bisa saja atlantis itu cuma khayalan manusia... "kecuali",, sudah ada pembuktian tentang benua ini...

    "Sudah terbukti banget kalo Al-Qur'an itu otentik dari Allah. Terus, kenapa masih meragukannya?"

    hehehe,,, sepertinya anda membaca secara tidak lengkap :D

    soal autentikasi al quran ini saya sendiri tidak bisa meng iyakan atau tidak, bagi saya benar atau tidak al Quran,, sejauh ini nabi saya dan ajaranNya terbukti baik untuk saya. dan saya mengikutinya insyaAllah dengan ikhlas, tanpa memperhatikan hal2 "otentik ato tidak" seperti ini...

    karena tak ada yang tau juga,, al quran yg skrng ini "sama persis" dengan waktu diturunkannya atau tidak.

    hanya yang diatas yg bisa memberikan jawabanNya di hari akhir kelak. thx

    wassalam

    BalasHapus

Exchange 2010 SP3 PrepareAD error “The well known object entry with the GUID”

Currently we are going to upgrade Exchange 2010 SP1 to Exchange 2010 SP3 which is one of the step is preparing AD. But in the mid of proces...