Selasa, 24 Juli 2012

Gimana tuh ciri-ciri "Taqwa"

Alhamdulillah, sudah memasuki hari ke empat bulan romadhon. Semoga puasa hari ini lancar dan dimudahkan untuk kebaikan... imannn

mereview kembali Surat Al Baqarah 177, dalam firmanNya

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Surah 2, Al Baqarah 177)

Satu penggal ayat yang cukup panjang yang menurut saya sudah cukup menjabarkan definisi atau arti dari takwa itu sendiri. sering kali didengung-dengungkan ketika khodbah jumat, atau siraman rohani yang ada di tipi tentang tuntunan agar manusia bertakwa kepadaNya. hanya saja, ketika ditanya "apa sih takwa itu?" saya sendiri kebingungan menjawabnya. Sampai saya bertemu dengan salah satu ayat yang menjelaskan tentang definisi takwa yang sebenar-benarnya. bukan hanya sebatas arti secara harfiah, tetapi mencakup bagaimana seharusnya seseorang disebut bertakwa itu. bagaimana definisi takwa menurut firmanNya?

1. Berbuat kebajikan.
Seseorang yang bertakwa atau digolongkan dalam golongan orang-orang bertakwa adalah ketika dia dalam hidupnya berbuat kebajikan. definisi kebajikan itu sendiri adalah segala sesuatu yang mendatangkan manfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain[1]. syarat mutlak seseorang dikatakan bertakwa adalah berbuat kebajikan. 
2. Beriman.
Siapapun orang bisa berbuat baik, bisa berlaku baik. namun satu hal yang mendasar, ketika seseorang dikatakan bertakwa pastilah seseorang yang beriman. Iman dapat dikatakan sebagai kondisi hati seseorang yang percaya dan yakin atas eksistensi Tuhannya tentu saja dengan mengamalkan segala yang diajarkan olehNya[2]. Lalu apa saja yang harus kita imani agar kita menjadi orang yang benar-benar bertakwa?
Al Quran telah merumuskan kedalam 5 perkara, yaitu:
-> Iman kepada Allah.
seseorang dikatakan Iman jika percaya dan yakin kepada Allah dan menjalankan segenap-genapnya hukum Allah

->Iman kepada Malaikat-malaikat
seseorang dikatakan beriman jika mereka percaya dan yakin akan eksistensi malaikat sebagai para asisten Allah dengan segala tugas yang di embannya yang terpencar diseluruh alam semesta

->Iman kepada Kitab-kitab Allah
seseorang dikatakan beriman jika mereka percaya dan yakin terhadap kitab-kitab yang telah diturunkan olehNya. sebagaimana didalam al Quran disebutkan ada paling tidak 4 kitab yang wajib kita imani, Dzabur atau Mazmur, Taurat, Injil dan al Quran. dan masih banyak Kitabullah lainnya yang tidak termaktub dalam al Quran.

->Iman kepada Hari Kemudian (Hari pembalasan)
seseorang yang dikatakan beriman pasti percaya dan yakin akan hari pembalasan. hal itulah yang membuat mereka teguh hatinya dalam menaati segala apa yang menjadi hukum Allah didunia, serta meyakini bahwa hidup dunia adalah kesempatan untuk menabur benih kebaikan yang nantinya akan dituai ketika hari pembalasan.

->Iman kepada Nabi-nabi Allah
Jika orang mengaku beriman tetapi tidak mengakui adanya nabi atau utusan Allah untuk syiar agama didunia, orang ini tak patut dikatakan beriman. Tuhan mengumumkan aturan-aturannya (syariat agama) melalui seorang yang diutus terhadap suatu kaum dijamannya. Tidak dapat disebut beriman jika mereka tidak meyakini dan percaya kepada utusan Tuhan setelah datangnya bukti-bukti.

3. Mensedekahkan sebagian harta yang dicintai dijalan Allah
orang yang mengaku bertakwa kepada Tuhannya tetapi masih saja kikir terhadap harta (yang hanya titipan) yang ia miliki, tidak dapat disebut bertakwa. lalu bagaimana seharusnya kita memperlakukan harta yang kita cintai? melakukan sedekah terhadap harta yang dimiliki. karena didalam al Quran disebutkan didalam harta yang kita miliki ada harta yang bukan hak kita. lalu kepada siapa hak itu harus diberikan? al Quran merumuskan kepada 4 subjek penerima hak, yaitu:

->Kerabat dekat
Kerabat didefinisikan sebagai orang yang masih memiliki hubungan pertalian darah dengan kita [3]. Didalam al Quran, kerabat disebutkan pertama kali pasti ada maksudnya. dalam berbagai referensi juga senada dengan ayat tersebut bahwa jika ada yang harus diberikan sedekah pertama kali adalah kerabat. sesuai dengan hadist berikut.
"Sebaik-baiknya sedekah adalah kau berikan kepada kerabat yang membencimu" (HR. Hakim)

Emang kenapa harus seperti itu? ah,, sodara ane songong gan... ketemu muka aja ane jijik.... sok belagu sok kaye... padahal,,, kosong gan... kosong..... ckckck

Logikanya begini. didalam islam, yang paling dijunjung tinggi adalah memelihara hubungan baik dengan kerabat atau silaturahim. mengapa harus kerabat yang kita dahulukan? tentu saja, kerabat itu jelas-jelas memiliki hubungan pertalian dengan kita. nah kalo yang jelas-jelas bagian dari keluarga kita dan jelas-jelas membutuhkan bantuan masak kita mau mengabaikannya? lalu kenapa harus kerabat yang membenci kita? ya sapa tau,, dengan bersedekah kepada keluarga, hubungan semakin membaik... Wallahualam. niatkan untuk Allah semata.... :-p

-> Bersedekah kepada anak-anak yatim
Setelah sanak saudara dan kerabat didahulukan barulah posisi yang kedua ditujukan kepada anak-anak yatim. mengapa anak yatim? mereka anak-anak yang sudah tidak lagi memiliki ayah untuk memberikan nafkah. jika kondisinya seperti ini, maka hak harta mereka ada pada harta yang kita miliki. 

->Bersedekah kepada orang-orang miskin
Miskin bagi sebagian orang adalah suatu keadaan. dan miskin bagi sebagian lain adalah pilihan. tetapi yang lebih mulia adalah membantu mereka yang membutuhkan dikala mereka susah. Jika bertanya kepada diri sendiri, kita tidak akan meminta untuk dilahirkan sebagai orang miskin. jika kita memang benar-benar bertakwa, ada hak orang miskin dalam harta yang kita miliki.

->Bersedekah kepada musafir
Musafir atau pengelana atau sedang dalam perjalanan jauh yang membutuhkan pertolongan seperti makan, minum, sandang atau mungkin tempat tinggal adalah kewajiban seorang yang bertakwa untuk membantunya. karena ada hak mereka dalam harta yang kita miliki.

->Bersedekah kepada peminta-minta
Terkadang diri ini merasa risih kepada peminta-minta yang kepadanya membuat saya berfikir.. betapa tidak berharganya hidup mereka diberikan kekuatan fisik untuk mengusahakan rizki, diberikan akal sehat untuk mengusahakan rizki, diberikan umur panjang untuk mengusahakan rizki, mengapa lebih memilih menggantungkan kepada pertolongan atau pemberian orang lain tanpa berusaha...? Astoughfirullah... seketika pemikiran ini terbantah oleh firman Allah. bahwa peminta-minta pun dalam lindungan Allah. bahkan ada hak didalam diri mereka harta yang kita miliki. meskipun dalam al Quran dituntunkan untuk tidak meminta-minta, tetapi sebagai seseorang yang bertakwa hendaklah bersedekah kepada orang yang meminta.

(Berinfaqlah) kpd orang-orang fakir yg terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tdk dpt (berusaha) di bumi; orang yg tdk tahu menyangka mereka orang Kaya Karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dgn melihat sifat-sifatnya, mereka tdk meminta kpd orang secara mendesak. & apa saja harta yg baik yg kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui. Al Qur’an Surat: Al-Baqarah: 273

4. Memerdekakan hamba sahaya.
Hamba sahaya atau lebih dikenal dengan istilah budak selalu diartikan sebagai posisi terendah dari kedudukan manusia. padahal disisi Allah, tidak ada tinggi rendah kedudukan manusia kecuali kualitas iman, takwa dan pencapaian ilmu. Akan genap predikat takwa melekat pada seseorang jika orang tersebut bisa memerdekakan hamba sahaya. karena mereka juga mendapat kesempatan yang sama untuk berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan manusia yang lain.

5. Mendirikan sholat.
Seseorang yang mengaku dirinya bertakwa akan sangat lucu jika ternyata dirinya tidak pernah menegakkan tiang agama, yaitu sholat. sholat selain tiang agama, juga diibaratkan sebagai cetakan atau patokan jalan manusia agar senantiasa berada pada garis lurus. garis yang senantiasa menuntun kita untuk berjalan pada koridor yang ditetapkan agama.

6. Berzakat.
Zakat itu ibarat pajak yang kita berikan kepada Allah SWT. atas karunia, rahmat dan rizkiNya setelah diberikan kepada kita. kita ini hidup di dunia yang diciptakanNya. sudah sewajarnya kita mengikuti aturan-aturan yang diberikan oleh penguasa dimana kita tinggal. seperti itu pula dengan zakat. ada ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang zakat dan hukumnya wajib bagi orang yang bertakwa.

7. Orang yang tak ingkar janji.
Janji adalah sebuah ikatan yang kita buat kepada seseorang setelah kita mengucapkannya. akan termasuk orang yang bertakwa jika tatkala mereka berjanji dan mereka memegang janjinya hingga janjinya terpenuhi. bagaimana jika ingkar janji? dikatakan dalam al Quran orang-orang yang ingkar janji termasuk dalam golongan orang-orang munafik.

8. Orang yang sabar
didalam al Quran disebutkan bahwa tidak ada yang dapat menolong manusia kecuali sang Khalik. dalam upaya mendapatkan pertolonganNya itu kita diwajibkan untuk bersabar. karena kualitas takwa seseorang dapat dilihat dari bagaimana orang tersebut bersabar dalam menghadapi  kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, dan cobaan hidup lainya.

Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. 
Banyak orang berkata... "Tuhan tidak menciptakan agama". benar, tetapi Tuhan memberikan clue kepada kita dalam menjalani kehidupan dunia melalui ajaran para utusanNya. yaitu berserah diri. bahwa tidak ada kekuatan yang lebih dahsyat dari kekuatan maha dahsyat Allah SWT. jadilah orang-orang yang berserah diri (muslimin)..

sumber:
Al Quranul Karim
[1]. http://artikata.com/arti-386034-kebajikan.html
[2]. http://www.artikata.com/arti-365648-beriman.html
[3]. http://artikata.com/arti-334381-kerabat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Exchange 2010 SP3 PrepareAD error “The well known object entry with the GUID”

Currently we are going to upgrade Exchange 2010 SP1 to Exchange 2010 SP3 which is one of the step is preparing AD. But in the mid of proces...