Sabtu, 14 Mei 2011

Apakah bumi hanya dominasi mereka?

jalan fikiran
barangkali sampai detik ini saya masih ragu akan eksistensi saya hadir didunia ini, melihat diri saya,pun... saya tidak mampu... apalagi dimintai untuk mengenalinya? saya.... siapa saya? saya bukanlah apa-apa.... saya juga bukanlah siapa-siapa... saya hanyalah seorang anak laki-laki dari sebuah keluarga sederhana, yang bahkan tak pernah ada didalam jalan fikiran kami untuk menjadi sesuatu.....

kami,, manusia
untuk apa kami? untuk apa kami hadir? untuk apa kami hidup? untuk apa manusia hidup?
rata-rata orang akan menjawab, ketika ditanya apa cita-citamu selama kamu diberikan kesempatan untuk hidup? dengan jawaban... "saya akan menjadi orang sukses",, atau orang yang sedikit memiliki pemikiran religius akan menjawab "saya akan menjadi orang sukses dunia dan akhirat".. dan rata-rata banyak orang juga yang menjawab,, saya tidak memiliki cita-cita. beruntunglah orang yang setidaknya memiliki tujuan dalam hidupnya... paling tidak, ia tahu harus bagaimana dalam menyikapi kehidupannya.. akan tetapi jika kembali ditanyakan,, apa itu sukses? semua orang punya jawabannya masing2 yang mendefinisikan "sukses" dalam artian mereka sendiri... bisa saya simpulkan bahwa,, sukses adalah relatif untuk setiap orang... apakah sukses itu untuk menjadi orang kaya? apakah sukses itu untuk menjadi seorang dokter? apakah sukses itu menjadi seorang presiden? ataukah pekerjaan2 besar lainnya?


mengenal diri
pernahkah terbersit didalam hati mereka,, bertanya pada diri mereka,, untuk siapa atau untuk apa  mengejar kesuksesan mereka itu? untuk memperlihatkan keberhasilan dimana orang lain? dimata Tuhan? atau? untuk diri mereka sendiri? akan banyak variasi jawaban atas pertanyaan tersebut jika memang pertanyaan itu wajib untuk dijawab,, karena rata-rata orang pula enggan untuk diajak mengenal diri mereka sendiri...

memaknai hidup
"ah,, aku harus berjuang sekuat tenaga untuk bisa membahagiakan orang tuaku..."
hmm,, pemikiran hidup yang simpel. untuk apa memikirkan kebahagiaan orang tua? sedangkan ketika orang tua ditanyakan,, apa yang paling membahagiakan bagi orang tua,, setiap orang tua pasti setuju bahwa "kami orang tua ingin melihat anak-anak kami bahagia,, itulah hal yang paling membahagiakan kami dalam hidup kami"... untuk apa kita bersusah payah memeras keringat dan otak jika tujuannya "hanya" untuk pemikiran yang sangat simpel ini? bagaimana jika orang tua sudah tidak ada didunia ini? apakah semangat hidup kita menjadi kendor? atau bahkan sudah tidak ada keinginan lagi untuk hidup? karena terhenti oleh pemikiran "buat apa saya hidup jika yang menjadi tujuan saya sudah tidak ada lagi?" untuk apa?? pernahkah saya, atau anda menanyakan kepada diri sendiri.. apa yang paling membahagiakan dalam hidup?

membedah fikirian
pernah terbersit didalam fikiran saya,, sebuah fikiran radikal yang memperolok diri sendiri dimata diri sendiri. saya,, saya hanyalah seorang dengan pemikiran sederhana.. yang mungkin karena terlalu sederhana,, orang enggan untuk menerima keberadaan saya... gaya hidup,, mungkin ini salah satu faktor yang menyebabkan mereka tidak atau belum bisa sejalan dengan pemikiran saya,, sejak jaman dahulu ketika saya masih kecil, saya dididik oleh orang tua saya untuk mengenali mana yang benar, dan mana yang salah dengan menggunakan hati nurani.. orang tua jugan menuntunkan kepada saya untuk menjadi diri sendiri. meski perilaku orang tua yang kadang over protect kepada saya, saya sangat memaklumi mengapa mereka berbuat demikian untuk saya..
akan tetapi terkadang... orang tua berlaku sebaliknya,, disaat saya menuai hasil pemikiran tentang siapa saya,, mereka berbalik menekan saya dan menunjukkan saya bahwa untuk apa kamu melakukan atau memikirkan fikiran konyol itu? untuk apa? kamu bukanlah siapa-siapa... ingatlah,, darimana kamu berasal...

sontak,, setiap kali muncul sebuah pertanyaan didalam benak saya,, hati saya selalu terciutkan oleh pemikiran... saya bukanlah siapa-siapa,, saya bukanlah apa-apa.... karena memang demikianlah kenyataannya... 

terlalu banyak diam.. mungkin deskripsi ini yang dilontarkan orang untuk saya.. mungkin saja menurut pandangan orang lain, saya,, diri saya yang seorang pendiam,, diri saya yang kaku,, dan tidak bisa bergaul... diri saya yang biasa saja... bagi saya, saya yang tak bisa dengan mudah menyampaikan isi kepalanya ini,,, tidaklah menuntut berlebihan... cukuplah saya, disini.. dan saya ada(tentang sebuah eksistensi).

beruntunglah mereka, yang diberikan anugrah pandai mengungkapkan isi hati,, beruntunglah mereka yang diberikan anugrah pandai memainkan lidah untuk menarik hati... 
akan tetapi apakah hanya sebatas itu dominasi kalian?
ataukah hanya sebatas itu kami menjadi kaum minoritas? selamanya?
apa yang kalian banggakan dengan itu?
apa yang kalian junjung dari anugrah itu? sudahkah kalian berguna untuk diri kalian sendiri?

lagi-lagi saya tergelincir dalam pemikiran radikal saya, dan ketidak hadiran saya ditengah keberadaan saya..

hehe,, pegel juga ngomong baku pating clemot...
mengajak diri memikirkan sejenak tentang siklus kehidupan...
lahir,, sekolah,, kejar cita-cita yang tinggi,, kalo ga kesampean ya paling enggk kerja seadanya(yang penting halal kata orang tua),, berkeluarga,, punya keturunan,,, simpanan harta segudang,,, MATI

sia2 sudah apa yang saya lakukan jika terbentur kata "mati"... kalo kata orang sih,, mati cuma sekali,, hidup juga cuma sekali,, jadi,, carilah "KEPUASANMU" sebesar2nya sebelum kamu tidak bisa merasakan kepuasan itu...
hmm?? pantas saja dunia ini kaco balo,, orang pikirannya cuma kepuasan? 

jika teman saya berkata "kalo saya hidup untuk makan",, loh kok bisa? standar orang kan bilang makan itu untuk hidup? bagaimana anda secara sadar mengatakan sesuatu yang orang lain anggap itu konyol dan tabu?
"ya bisa saja.. sekarang saya tanya, untuk apa hidup itu sebenarnya? untuk bekerja? itu bullsh**!! orang hidup itu untuk mencapai kepuasan,, kepuasan itu bisa saja berupa bekerja dan sebagainya,, lalu bagaimana saya bisa melakukan kepuasan itu tanpa makan?"

hahahaha,, dalam hati saya tertawa terbahak2... tadi katanya hidup untuk makan? kok sekarang hidup untuk mengejar kepuasan? yang bener untuk kepuasan ato makan? wkwkwk

bagi saya,, hidup saya adalah sebuah proses pembelajaran. hidup adalah untuk belajar memaknai hidup. dan Tuhanlah yang berhak menilai tentang kehidupan seseorang,, bukan orang yang menilai orang lain...

sampai detik ini.... saya masih haus akan eksistensi saya sebagai manusia

semoga keselamatan selalu menyertai kita semua dalam belajar memaknai hidup. karena hidup bukan hanya dominasi mereka.
sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Exchange 2010 SP3 PrepareAD error “The well known object entry with the GUID”

Currently we are going to upgrade Exchange 2010 SP1 to Exchange 2010 SP3 which is one of the step is preparing AD. But in the mid of proces...