Kamis, 08 Maret 2012

Pernah Bermimpi


Terbangun dipagi hari membuatku tak boleh memejam lagi. Kantuk memang menghajarku dengan sangat kuat seakan menarik kelopak mata untuk turun. “Huuaaamm.. aku harus bangun!”, gumamku kala itu. “Wid, ayo sahur dulu.. sudah jam 3” Seru ayah sebari membangunkanku lagi. Oh iya, aku baru ingat ini hari kamis. Aku tak boleh tidur lagi... Akhirnya kupaksakan kaki memijak lantai yang tak begitu dingin. Dengan jalan memegang tembok melangkah menuju kamar mandi untuk membasahi mukaku. Tetapi alangkah perihnya mata ini, masih belum terbiasa membuka mataku dipagi ini. Berniat menggoreng telur pupus oleh rasa malas dalam diri, akhirnya.. yah, sahur dengan lauk ala kadarnya. Yang penting menjalankan sunah rasul untuk bersahur sebelum berpuasa.

Sambil menghabiskan makananku, aku mengingat-ingat kembali mimpi apa saja aku sebelumnya. Tak kuasa aku mengingatnya.. tak terbayang sama sekali... apakah aku tak bermimpi? Itu tidak mungkin. Aku baru menyadari, selama ini aku tak pernah atau jarang sekali mengingat mimpiku setelah tidur. Dan ketika aku berusaha mengingatnya, aku tak kuasa menggambarkannya kembali. Ada apa ini? Apakah ini sebuah isyarat? Orang jika ditanya, pasti pernah bermimpi. Dan suatu ketika orang akan berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpinya yang menyenangkan. Yah, bisa dibilang cita-cita. Cita-cita itu sama dengan mimpi. Sesuatu yang belum atau tak mungkin bisa terjadi didunia nyata, tetapi manusia menginginkan hal itu terjadi. Lalu aku bertanya kepada diriku sendiri, bagian mana dari mimpiku yang bisa diwujudkan jika aku tak tahu apa mimpiku?
Segera ku habiskan sisa makanku, kemudian berbaring sejenak menunggu adzan subuh sebari menonton film airGear. Film anime yang sudah sangat lama aku tak menonton setelah penayangannya di TV. AirGear menceritakan seorang pemuda yatim piyatu. Tak ada yang istimewa dari pemuda itu sampai dia diperkenalkan pada sepatu roda. Permainan ini yang membuatnya menemukan jati dirinya. Tuhan seperti sudah mengatur jalan orang masing-masing menurut kehendakNya. Hanya saja, terkadang orang sering tersesat dari jalan yang seharusnya. Bagaimana ketika manusia sudah berada dijalan yang seharusnya? Tentu saja, dia akan menemukan siapa dirinya, untuk apa dirinya dan bagaimana dia harus berjalan melaluinya. Dan ketika hal itu datang kepada seseorang.. entah jalannya mulus ataukah berliku, manusia akan tetap akan melaluinya. Pernah mendengar kata-kata.. “Inilah jalanku..”? Mungkin kurang lebih sama seperti yang aku lihat pada film anime ini. Ikki, nama pemuda jepang itu. Dia seakan terlahir untuk permainan sepatu roda. Dari anak muda yang terlihat biasa-biasa saja, menjadi seseorang yang sangat memukau dan bisa dibilang “jenius” dalam permainan ini. Seperti itulah kehidupan menurutku. Manusia hanya perlu menemukan tujuan hidup untuk menjadi berharga. Karena Dia telah mengatur segala sesuatunya untuk kita. Kemudian timbul pemikiran dikepalaku. Jika seseorang seperti Ikkipun (dalam anime tersebut) bisa meraih impiannya untuk bisa berada ditempat tertinggi, bagaimana denganku? Aku yang sama sekali tak tahu apa mimpiku, apakah aku berhak mendapatkan tempat tertinggi? Subuhpun tiba, aku beranjak dari singgasana tidurku untuk mengambil air wudhu. Segar sekali air wudhu dipagi hari. Membuatku teringat kata-kata.. “Asholatu Khairumminanaum...” yang artinya lebih baik sholat daripada tidur. Akhirnya aku bersholat, tak lupa didahului sholat fajr yang oleh rasul Muhammad SAW sangat-sangat dianjurkan untuk mengerjakannya. Itu terlihat dari tidak pernah absennya beliau dalam mengerjakan sholat ini. Dalam sholatku, aku terfikir lagi tentang mimpi. Selama ini, aku hanya hidup santai. Tak pernah bekerja keras. Mungkin saja itu yang membuatku terlena oleh kehidupan. Sehingga aku lupa aku pernah bermimpi. Rukuk demi rukuk, sujud demi sujud ku elu-elukan kebesaranMu ya Tuhan, sebari memuliakan namaMu yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Aku ingat... aku pernah berjanji kepadaMu, aku pernah memohon kepadaMu untuk mengabulkan dan mempermudah jalanku. Aku pernah berfikir, bahwa manusia itu telah ditakdirkan atas segala sesuatu. Entah lahir, kematian, bahkan kemana manusia setelah mati. Apakah disurga ataukah dineraka? Engkau selalu mengajarkan kepada kami untuk senantiasa berserah diri (Muslim) kepadamu. Maka aku berdoa, jadikanlah aku hambaMu yang selalu berserah diri kepadaMu, dan jangan biarkan aku dan keluargaku kembali kehadiratMu tidak dalam keadaan ini. Kerena Engkau telah mengisyaratkan bahwa seburuk-buruknya keadaan kembali, tidak dalam keadaan berserah diri kepadaMu. Dari sinilah aku beranjak. Aku ingin muslim, yang tidak sekedar KTP. Aku ingin menyelami keagunganMu dengan ilmu. Dengan ilmu aku ingin lebih bersyukur kepadaMu, aku tidak percaya kepada apa yang orang lain percaya bahwa Engkau tak mungkin berfirman bahwa kitabMu adalah mukzizat terbesar dan petunjuk bagi seluruh manusia jika kitab itu hanyalah kata-kata kosong. Aku tak percaya. Aku ingin lebih mendalaminya, jika Engkau memperkenankannya. Tetapi, dengan latarbelakangku yang seperti ini... membaca bahasa Arab saja terbata-bata, bagaimana bisa meresapi hikmah yang Engkau berikan dari kitabMu? Ya Allah yang Maha Pemilik segala pengetahuan. Jika ini memang takdirku, perkenankanlah.. apa yang aku percayai. Dan apapun yang akan aku peroleh, aku niatkan hanya untuk beribadah kepadaMu ya Allah yang Maha Pengasih, sesungguhnya kepadaMu aku berserah diri..
Mungkin, inilah mimpiku?
Aku hanya bisa yakin, jalanku tidak hanya untuk berhenti disini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Exchange 2010 SP3 PrepareAD error “The well known object entry with the GUID”

Currently we are going to upgrade Exchange 2010 SP1 to Exchange 2010 SP3 which is one of the step is preparing AD. But in the mid of proces...