Sabtu, 25 Juni 2011

Dualitas pemikiran



Ikhsan dan Kristina adalah dua orang sahabat yang sejak kecil sering berdialog tentang hal-hal kecil yang ada difikiran mereka. terekam dalam imajinasi saya percakapan mereka berdua ketika sedang melihat setangkai bunga yang mereka lihat di kebun rumah Ikhsan. berikut adalah cuplikan diskusi mereka.
K: pren,, apa yg km liat dari sekuntum mawar ini?
I: keindahan tentunya. apalagi?
K: keindahan dari mana? itu cuma setangkai mawar,, bentar lagi juga rontok??
I: ya mawar ini rontok karena bentar lagi layu... kamu bertanya saat rontok apa saat ini?
K: kapanpun donk.. coba kamu liat lagi tuh mawar,, 
I: kenapa?
K: mawar itu sebuah petaka.
I: kok bisa?

K: liat aja, warna merah gelapnya,, merahnta hanya menutupi kegelapan dari warna aslinya. ketika ia layu, maka akan nampak bagian asli darinya. yaitu hitam. lihatlah tangkainya, penuh duri. duri-duri ini akan melukai orang-orang yang ingin memetiknya. lalu bagian mana yang kamu katakan indah?
I: kamu lihat mawar itu sekaki lagi.
K: untuk apa?
I: kamu hanya melihat mawar itu saat ini. padahal kamu menyuruh melihat mawar ini dari waktu ke waktu, aku hanya mencoba melihat sesuai dengan yang kau katakan.
K: iya, bagaimana menurutmu? kalo menurutku sih,, mawar ini tak ada artinya. ia hanya simbol dari kepalsuan dan keburukan yang tersembunyi.
I: kamu pernah melihat bagaimana mawar ini tumbuh, bagaimana mawar ini berkembang dari kuncup hingga memekarkan kelopaknya?
K: ya, kalo itu namanya kurang kerjaan. ngapain aku harus memperhatikan hal-hal kecil ini?
I: itulah batas keingintahuanmu.
K: maksudmu?
I: pernahkah kamu perhatikan bagaimana saripati tanah ini menjadikan setangkai bunga penuh arti ini?
K: emangnya aku orang botani?? suruh orang botani perhatiin hal seperti ini..
I: itulah batas keingintahuanmu.
K: yayaya,... tetap aja ga menjawab. sekali buruk tetap buruk.
I: (terpaku dan merenung atas segala bantahan temannya)
K: itulah aku bilang, kadang orang gampang sekali tertipu oleh kepalsuan-kepalsuan ini.
I: bener(mulai ragu)
I: kalau menurutku,, bunga lain harus iri dengan bunga mawar.
K: bagaimana bisa?
I: kamu lihat bunga berwarna warni itu?
K: ya,, bagaimana? mereka menarik. tidak seperti mawar ini.
I: pemikiranmu itu salah. justru mereka merasa sangat malu dengan mawar. mereka tidak punya keyakinan dengan dirinya sendiri. mereka tidak punya keinginan untuk menjadi sesuatu pribadi yang satu. oleh sebab itu mereka memilih untuk menghadirkan warna-warna yang bermacam-macam dalam kelopak mereka. itu adalah ungkapan dari keraguan mereka.
K: hahaha... lucu sekali penjelasanmu aku serasa ingin tertawa guling-guling
I: pernahkah kamu berfikir,, dari saripati tanah yang sama. mereka(mawar) bisa tumbuh menjadi kuncup-kuncup yang baru? mereka digembleng dengan keyakinan mereka soal diri mereka sendiri. duri-duri itu adalah bentuk dari keyakinannya.
K: bagaimana bisa?
I: lihat bunga lain,, mereka begitu lemah terhadap gangguan. lihat mawar. dia begitu teguh dan bertahan dalam keyakinannya.
K:hmm... tidak juga sih sebenarnya
I:apa yang dinantikan dari si penanam mawar ini?
K: tentu saja bunganya
I: kenapa?
K: karena bunga yang paling menarik dari pohon bunga....
I: itulah. 
K: maksudnya?
I: kamu sudah menyangkal pertanyaan dan pernyataanmu sendiri. keindahan yang sebenarnya dari mawar adalah bukan pada mawarnya saja. tetapi seluruhnya. warna merah yang kau bilang sebagai warna palsu,, itu adalah warna keteguhan. ia tau bahwa dirinya hitam. tetapi ia begitu yakin untuk memilih warna merah sebagai penutup jiwanya yang hitam. itulah yang mawar dapatkan. keteguhan. warna jatidirinya.

kau bilang mawar ini akan rontok karena layu. sebenarnya tidak. lihatlah kuncup-kuncup baru itu. mereka sudah mewarisi keteguhan para pendahulunya. meski para pendahulunya telah kehilangan dirinya, kuncup-kuncup baru ini akan mewarisi keteguhan yang sama hebatnya dengan pendahulu mereka.

kau katakan bahwa duri-duri ini adalah lambang petaka. petaka bagi orang-orang yang mencoba mengganggunya. petaka bagi orang-orang yang mencoba merusak keteguhannya. petaka bagi orang yang hanya melihat tangkainya yang penuh duri itu. padahal apa yang harus ia nikmati adalah hasil dari buah fikir sang mawar. kelopaknya. keterbatasan orang yang hanya memandang mawar dari tangkainya,, maka ia akan terluka. keindahan hakiki dari mawar adalah keteguhan warna yang ia miliki. itulah keindahan mawar yang sesungguhnya...

K: itu kan menurutmu.
I: ya, itu juga yang kamu tanyakan kepadaku, kan? ini menurut kita. setiap penilaian adalah tergantung darimana kita melihat terhadap sesuatu yang kita nilai....
K: yah,, tetap saja mawar ya tetap mawar yang berbahaya!!








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Exchange 2010 SP3 PrepareAD error “The well known object entry with the GUID”

Currently we are going to upgrade Exchange 2010 SP1 to Exchange 2010 SP3 which is one of the step is preparing AD. But in the mid of proces...