Senin, 13 Juni 2011

membuka jalan baru



Hidup.... jika orang mengatakan dengan mudah bahwa hidup hanyalah sekali,, pergunakanlah waktumu untuk mendapatkan kepuasanmu yang cuma sekali itu... hmm,, mungkin ada baiknya berfikir seperti itu. kita akan terpacu dalam meraih sesuatu yang paling kita inginkan dalam menjalani hidup. karena jika kita tidak pernah sedetikpun memikirkan mati,, kita tidak akan berbuat banyak. kita tidak akan menemukan siapa diri kita, untuk apa diri kita,, dan mengapa diri kita. pertanyaan ini akan selamanya menjadi misteri sepanjang hidup kita.

Mati, ya... kata ini yang selalu berdengung didalam kepala.. kata ini adalah kata yang membuat semua orang takut akan kedatangannya yang tak bisa diduga. ditengah kita menikmati keasikan terhadap halusinasi yang telah kita buat,,, kreasi yang telah kita ciptakan selama hidup didunia... sirna begitu saja,, seiring dengan datangnya malaikat maut. lalu untuk apa? untuk apa kita harus meraihnya? untuk apa saya harus berangan-angan setinggi mungkin untuk meraihnya? toh akhirnya semua orang juga akan menemui ajal dengan caranya masing-masing.. untuk apa? kepuasankah? hemm,, kepuasan itu tidak akan kita rasakan hasilnya setelah kita mati. kepuasan hanyalah sementara. bersifat semu.
 

Agaknya itulah yang membuat orang dengan mudah membunuh angan-angannya sendiri. orang mulai enggan untuk menapaki harapan baru yang secara pasti selalu tercipta didalam jalan hidup setiap orang. harapan itu selalu ada. itulah janji Tuhan. Tuhan, berusaha mengajarkan kepada manusia bahwa kita (mahlukNya) yang paling sempurna dibanding dengan mahluk ciptaan Tuhan yang lain. kita memiliki hidup. dan kita memiliki pilihan dalam hidup. namun, sudahkah saya bersyukur dengan kehidupan saya? lihatlah mereka... mereka sekarang tergulai lemas tak berdaya. tergerogot oleh kehidupan lain... sisanya hanya tulang belulang... bisa apa mereka setelah mati? hanya berteriak... meminta agar dikembalikan lagi ke dunia... untuk memperbaiki kembali kehidupannya...

setiap orang,, pasti. pasti pernah mengambil keputusan besar dalam hidupnya. terlepas dari benar atau salah atas keputusan tersebut diambil... setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan itu. itulah manusia. kita, dan pilihan hidup kita adalah salah satu cabang dari satu jalan yang kita tuju. jalan untuk berpulang.... jalan kembali dari kita berasal... sang pencipta. namun,, ego sekali lagi menahan jalan kita. menyesatkan jalan kita. dan melelahkan tubuh kita dijalan yang sangat-sangat singkat ini... namun kebanyakan dari kita tidak menyadari. 

saya dan keputusan saya. hidup saya adalah keputusan-keputusan bijak yang harus saya ambil. hidup saya adalah pilihan saya. hidup saya adalah jalan saya. dan atas segala yang telah saya ambil sebagai keputusan hidup saya... sudah menjadi takdir Illahi. takdirNya yang tak bisa diubah lagi. jalan masih terbuka lebar. ketersungkuran saya atas jalan yang sebelumnya saya lalui... tak boleh membuat saya takut untuk melangkah... 

"Tuhan tidak sedang bermain dadu didalam penciptaan..." itulah perkataan disaat-saat terakhir Albert Einstein. 

tidak bertentangan dengan firman Tuhan:
Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu
[ Al Hijr : 21] 

”Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
[ At Tholaq :3] 

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut (qadar) ukuran”
[ Al Qomar :49] 

Tuhan,,, dan ketelitian. itulah yang ingin ditunjukkan dalam pencitraannya didalam al Quranul karim. Tuhan telah menetapkan segala sesuatu yang ada di dunia dan seisinya sesuai dengan perhitungan.... perhitungan yang sangat teliti. perhitungan yang sangat matang. termasuk kehidupan manusia. manusia diberikan kesempatan lahir didunia untuk menemukan jatidirinya. untuk menemukan siapa dirinya,, untuk apa dirinya hidup,, dan Tuhan telah memberikannya pilihan...

“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
[ Ar Ra'du:11] 

Sebuah ayat yang sangat terkenal yang Tuhan tunjukan untuk umat manusia tentang falsafah hidup yang diberikan Tuhan. "Chance to Change"... itulah sebenarnya yang ingin disampaikanNya dalam buku panduanNya. akan tetapi kebanyakan dari kita,, termasuk saya sudah terbiasa menyalahkan Tuhan sebagai takdir Tuhan. Tuhanlah yang membuat saya menderita. Tuhanlah yang membuat saya tidak tenteram. Tuhanlah yang membuat saya sakit. Tuhan kan Maha Tahu...

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian
kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.”
[ An Nahl :112 ]

“dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.”
[ Al 'Ankabuut :40]

Tuhan lagi-lagi menyangkal dengna memberikan perumpamaan dengan sebuah negeri dimana ketika sebelumnya dilanda kesenangan, kebahagiaan datang suatu masa dihancur leburkan akibat keserakahannya sendiri. seperti yang ditekankan didalam surat al Ankabuut 40. saya, atau anda tidaklah teraniaya melainkan oleh perbuatan kita sendiri.

kita sendiri yang memulai penderitaan kita,,,,
lalu jika menderita adalah sebuah pilihan,,, apakah kebahagiaan juga merupakan pilihan? 

itulah Agama. katakan bahwa Agama adalah suatu jalan, dan Kitab Suci adalah buku pedoman. merekalah kabar gembira bagi seluruh umat manusia yang dikabarkan oleh utusan Tuhan. tentang kehidupan setelah mati. tentang siksa setelah mati. tentang hakikat kehidupan. bahwa sebenarnya,, manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah hati, raga dan fikiran. namun ego yang menggelapkan mereka. mereka yang memudarkan hubungan baik denganNya.

saya hanya membayangkan bagaimana jika tidak ada kepercayaan terhadap Tuhan. bagaimana jika tidak ada kepercayaan terhadap surga atau neraka. tentulah manusia akan lebih menderita dari sekarang.....

namun,, apa? agama saat ini hanya digunakan sebagai alat untuk saling menghujat!

mereka lupa hakikat kebahagiaan dalam beragama.

mereka lupa kemana mereka harus kembali,,
Tanah. mereka semua dan ego mereka. kepada tanahlah kita akan kembalikan tubuh kita. kepada Illahilah kita pulangkan ruh kita dimana semua akan dipertanggung jawabkan.

Aku... dan jalanku...
sebuah renungan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Exchange 2010 SP3 PrepareAD error “The well known object entry with the GUID”

Currently we are going to upgrade Exchange 2010 SP1 to Exchange 2010 SP3 which is one of the step is preparing AD. But in the mid of proces...